Membuat Extension ================ Karena tujuan extension adalah agar dipakai oleh pengembang pihak ketiga, diperlukan beberapa usaha tambahan untuk membuatnya. Berikut ini adalah beberapa pedoman umum: * Extension harus berdiri sendiri. Yakni, ketergantungan internalnya harus minimal. Ini akan memusingkan bagi para penggunanya jika sebuah extension masih harus menginstalasi paket, kelas atau file sumber tambahan. * File yang dimiliki extension harus diatur pada direktori yang sama di mana namanya adalah nama extension. * Kelas dalam extension harus diawali dengan huruf untuk menghindari konflik penamaan dengan kelas dalam extension lainnya. * Extension harus disertai dengan rincian instalasi dan dokumentasi API. Tujuannya untuk mengurangi waktu dan usaha yang diperlukan oleh pengembang lain saat mereka menggunakan esktensi. * Extension harus menggunakan lisensi yang sesuai. Jika Anda ingin menjadikan extension Anda dipakai baik oleh proyek open-source dan closed-source, Anda dapat menggunakan lisensi seperti BSD, MIT, dll., bukan GPL karena kalau GPL mengharuskan kode yang dipakainya juga open-source. Berikut ini, kita akan melihat bagaimana untuk membuat sebuah extension baru, berdasarkan pada pengkategorian dalam [tinjauan](/doc/guide/extension.overview). Deskripsi ini juga berlaku saat Anda membuat komponen, terutama yang dipakai dalam proyek Anda sendiri. Komponen Aplikasi ----------------- [Komponen aplikasi](/doc/guide/basics.application#application-component) harus mengimplementasikan interface(antar muka) [IApplicationComponent] atau diperluas dari [CApplicationComponent]. Metode utama yang perlu diimplementasikan ada di [IApplicationComponent::init] komponen yang melakukan beberapa pekerjaan inisialisasi. Metode ini dipanggil setelah komponen dibuat dan nilai properti awal (yang ditetapkan dalam [konfigurasi aplikasi](/doc/guide/basics.application#application-configuration)) diterapkan. Secara default, komponen aplikasi dibuat dan diinisialisasi hanya saat aplikasi diakses untuk pertama kali saat penanganan permintaan. Jika komponen aplikasi perlu segera dibuat begitu setelah instance aplikasi dibuat, maka aplikasinya akan memerlukan pengguna untuk mendaftar ID-nya di dalam properti [CApplication::preload]. Behavior -------- Untuk membuat sebuah behavior, kita harus mengimplementasikan interface(antar muka) [IBehavior]. Untuk alasan kemudahan, Yii menyediakan kelas dasar [CBehavior] yang sudah mengimplementasikan antar muka ini dan menyediakan tambahan beberapa metode lugas. Kelas-kelas turunan pada umumnya memerlukan implementasi metode ekstra yang ditujukan agar tersedia bagi komponen yang terlampirkan. Ketika mengembangkan behavior-behavior untuk [CModel] dan [CActiveRecord], kita juga dapat memperluas [CModelBehavior] dan [CActiveRecordBehavior]. Kelas-kelas ini menawarkan fitur tambahan yang khusus dibuat untuk [CModel] dan [CActiveRecord]. Sebagai contoh, kelas [CActiveRecordBehavior] mengimplementasikan satu set metode untuk merespon event siklus yang terdapat di objek ActiveRecord. Selanjutnya kelas turunan bisa meng-override metode-metode ini untuk menyimpan kode yang dikustomisasi yang akan berpartisipasi dalam siklus AR. Kode berikut memperlihatkan contoh behavior ActiveRecord. Ketika dilampirkan ke objek AR dan ketika objek AR sedang disimpan dengan memanggil `save()`, behavior akan menyetel secara otomatis atribut `create_time` dan `update_time` dengan cap waktu saat ini. ~~~ [php] class TimestampBehavior extends CActiveRecordBehavior { public function beforeSave($event) { if($this->owner->isNewRecord) $this->owner->create_time=time(); else $this->owner->update_time=time(); } } ~~~ Widget ------ [Widget](/doc/guide/basics.view#widget) harus diturunkan dari [CWidget] atau anak kelasnya. Cara termudah pembuatan widget baru adalah dengan menurunkan widget yang sudah ada dan meng-override metodenya atau mengganti nilai standar propertinya. Sebagai contoh, jika Anda ingin menggunakan gaya CSS lebih bagus untuk [CTabView], Anda dapat mengkonfigurasi properti [CTabView::cssFile] saat menggunakan widget. Anda juga dapat memperluas [CTabView] seperti berikut agar Anda tidak perlu lagi mengkonfigurasi properti saat menggunakan widget. ~~~ [php] class MyTabView extends CTabView { public function init() { if($this->cssFile===null) { $file=dirname(__FILE__).DIRECTORY_SEPARATOR.'tabview.css'; $this->cssFile=Yii::app()->getAssetManager()->publish($file); } parent::init(); } } ~~~ Dalam contoh di atas, kita menimpa metode [CWidget::init] dan menempatkan URL [CTabView::cssFile] ke gaya standar CSS baru kita jika properti belum ditentukan. Kita menempatkan file gaya CSS baru di bawah direktori yang sama dengan file kelas `MyTabView` agar bisa dipaketkan sebagai sebuah extension. Karena file gaya CSS tidak bisa diakses oleh Web, kita perlu mempublikasinya sebagai sebuah asset. Untuk membuat widget baru dari awal, kita perlu mengimplementasikan dua metode: [CWidget::init] dan [CWidget::run]. Metode pertama dipanggil saat kita menggunakan `$this->beginWidget` untuk menyisipkan widget dalam sebuah view(tampilan), dan metode kedua dipanggil saat kita memanggil `$this->endWidget`. Jika kita ingin menangkap dan memproses konten yang ditampilkan diantara kedua pemanggilan metode ini, kita dapat memulai [membufer output](http://us3.php.net/manual/en/book.outcontrol.php) pada [CWidget::init] dan mengambil output yang di-buffer pada [CWidget::run] guna pemrosesan selanjutnya. Widget sering terkait dengan penyertaan CSS, JavaScript atau file sumber lain dalam halaman yang menggunakan widget. Kita menyebut file-file ini *assets* karena tempatnya bersama dengan file kelas widget dan biasanya tidak bisa diakses oleh pengguna Web. Agar file-file ini bisa diakses oleh Web, kita perlu mempublikasikannya dengan menggunakan [CWebApplication::assetManager], seperti yang ditampilkan dalam snippet kode di atas. Selain itu, jika kita ingin menyertakan file CSS atau JavaScript dalam halaman saat ini, kita perlu mendaftarkannya dengan menggunakan [CClientScript]: ~~~ [php] class MyWidget extends CWidget { protected function registerClientScript() { // ...terbitkan file CSS atau JavaScript di sini... $cs=Yii::app()->clientScript; $cs->registerCssFile($cssFile); $cs->registerScriptFile($jsFile); } } ~~~ Widget juga dapat memiliki file tampilan sendiri. Jika seperti itu, buat direktori bernama `views` di bawah direktori yang berisi file kelas widget, dan simpan semua file tampilan di sana. Dalam kelas widget, untuk me-render tampilan widget, gunakan `$this->render('NamaTampilan')`, yang mirip dengan apa yang dilakukan dalam sebuah controller. Aksi ---- [Aksi](/doc/guide/basics.controller#action) harus diperluas dari [CAction] atau turunan kelasnya. Metode utama yang perlu diimplementasikan untuk sebuah filter adalah [IAction::run]. Filter ------ [Filter](/doc/guide/basics.controller#filter) harus diturunkan dari [CFilter] atau anak kelasnya. Metode utama yang perlu diimplementasikan untuk sebuah filter adalah [CFilter::preFilter] dan [CFilter::postFilter]. Yang pertama dipanggil sebelum aksi dijalankan sementara yang filter kedua setelahnya. ~~~ [php] class MyFilter extends CFilter { protected function preFilter($filterChain) { // logika diterapkan sebelum aksi dijalankan return true; // false jika aksi seharusnya tidak dijalankan } protected function postFilter($filterChain) { // logika diterapkan setelah aksi dijalankan } } ~~~ Parameter `$filterChain` adalah tipe [CFilterChain] yang berisi informasi tentang aksi yang saat ini disaring. Controller --------- [Controller](/doc/guide/basics.controller) yang didistribusikan sebagai extension harus diturunkan dari [CExtController], bukan dari [CController]. Alasan utama karena [CController] menganggap file tampilan controller ditempatkan di bawah `application.views.ControllerID`, sementara [CExtController] menganggap file tampilan ditempatkan di bawah direktori `views` yang tidak lain adalah subdirektori dari direktori yang berisi file kelas controller. Oleh karena itu, lebih mudah dalam menditribusikan kembali controller karena file tampilan tetap bersama dengan file kelas controller. Validator --------- Validator harus diturunkan dari [CValidator] dan mengimplementasikan metode [CValidator::validateAttribute]. ~~~ [php] class MyValidator extends CValidator { protected function validateAttribute($model,$attribute) { $value=$model->$attribute; if($value has error) $model->addError($attribute,$errorMessage); } } ~~~ Perintah Konsol --------------- [Perintah konsol](/doc/guide/topics.console) harus diperluas dari [CConsoleCommand] dan mengimplementasikan metode [CConsoleCommand::run]. Secara opsional, kita dapat menimpa [CConsoleCommand::getHelp] untuk menyediakan beberapa informasi bantuan menarik mengenai perintah. ~~~ [php] class MyCommand extends CConsoleCommand { public function run($args) { // $args berisi array argumen baris perintah untuk perintah ini } public function getHelp() { return 'Usage: how to use this command'; } } ~~~ Module ----- Silahkan merujuk ke seksi tentang [module](/doc/guide/basics.module#creating-module) bagaimana membuat sebuah module. Petunjuk umum untuk mengembangkan module adalah bahwa ia harus berdiri sendiri. File sumber (seperti CSS, JavaScript, gambar) yang dipakai oleh module harus didistribusikan bersamaan dengan module. Dan module harus menerbitkannya agar bisa diakses oleh Web. Komponen Generik ---------------- Mengembangkan extension komponen generik mirip dengan pembuatan sebuah kelas. Sekali lagi, komponen juga harus berdiri sendiri agar dapat dipakai dengan mudah oleh pengembang yang lain.